Wednesday, November 17, 2010

Ngayau alias Ngayo

Ngayau, merupakan tradisi kaum Dayak Iban pada suatu masa dahulu. Kini tradisi memburu kepala atau "ngayau" tidak lagi dilakukan sejak zaman penjajahan. Banyak pihak berpendapat bahwa, "lelaki iban yang berhasil memperoleh kepala dalam ekspedisi ngayau akan menjadi rebutan wanita" karena hal ini menunjukan bahwa lelaki tersebut memiliki keberanian dan satu jaminan kepercayaan bahwa lelaki tersebut mampu menjaga keselamatan wanita yang akan dikawininya.


Menurut cerita lisan masyarakat Iban di Rumah-Rumah panjang, selain orang Bujang ada juga individu yang telah berkeluarga menyertai ekspedisi memburu kepala.
Oleh itu, paling tepat kalau kita katakan bahawa, aktiviti "Ngayau" dijalankan adalah untuk mendapat penghormatan pada mata masyarakat. Dengan kata lain, "ngayau" juga berperanan untuk menaikan taraf sosial seseorang. Orang yang pernah memperoleh kepala dalam ekspedisi "ngayau" yang disertainya akan mendapat digelar sebagai "Bujang Berani", serta dikaitkan dengan hal-hal sakti.

Ngayau merupakan tradisi Suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan, baik Dayak yang tinggal di Kalimantan Barat maupun Kalimantan lainnya. Iban Adalah salah satu suku Dayak yang memiliki adat Ngayau. Pada tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala manusia dari pihak musuh.

Makna dari Ngayau mempunyai arti turun berperang dalam rangka mempertahankan status kekuasaan misalnya mempertahankan atau memperluas daerah kekuasaan yang dibuktikan banyaknya kepala musuh. Semakin banyak kepala musuh yang diperoleh semakin kuat/perkaya orang yang bersangkutan.

Adat Ngayau pertama kali urang Libau Lendau Dibiau Takang Isang (kayangan) yang saat itu sebagai tuai rumah (kepala kampung) yang bernama Keling. Berkat keberaniannya dan kegagahannya dia diberi gelar keling Gerasi Nading, Bujang Berani kempang (keling merupakan orang yang gagah berani). Gelar tersebut diberikan oleh seseorang tetua Iban yang bernama Merdan Tuai Iban yang saat itu tinggal di Tatai Bandam (masuk dalam wilayah Lubuk Antu, Sarawak Malaysia).

Seiring dengan kemajuan jaman, Upacara adat Ngayau yang sering dilakukan mempunyai makna mengisyaratkan atau memberitahukan generasi muda tentang peristiwa Ngayau pada jaman dulu.

No comments: